Harmoni di Tengah Perbedaan: Moderasi Beragama sebagai Jembatan Perdamaian

Nurnelisa

Program moderasi beragama meraih sambutan luas dari masyarakat Indonesia maupun dunia. Secara nasional, program ini terbukti berhasil mewujudkan harmoni di tanah air. Oleh dari itu, setelah diterapkan dalam lingkup nasional, sudah saatnya moderasi beragama dikembangkan untuk lintas benua, bahkan di dunia internasional sebagai jembatan perdamaian dunia. Pada prinsipnya moderasi beragama bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai beragama secara moderat dan saling menghargai hak tiap-tiap insan untuk memilih keyakinan serta cara hidup yang mereka anut. Konsep ini dijalankan secara universal, yang menjadi jembatan kerukunan umat di dunia.

Menjaga toleransi beragama adalah landasan penting bagi keberagaman sosial dan harmoni dunia. Di dunia tengah yang semakin terhubung, kita dihadapkan pada berbagai macam kepercayaan dan keyakinan agama. Namun, adalah tugas kita untuk menghormati berbagai perbedaan ini, bukan hanya sebagai tugas saja, tetapi sebagai nilai-nilai mendasar kemanusiaan. Toleransi yang beragam bukan hanya tentang mengizinkan orang lain untuk beribadah sesuai dengan kepercayaan mereka, tetapi juga tentang memahami dan menghargai nilai-nilai dan budaya yang berbeda. Ini tentang menciptakan ruang untuk belajar dari satu sama lain dan menggali kesamaan di antara kita. Dalam dunia yang penuh dengan kompleksitas dan perbedaan, menjaga toleransi beragama adalah langkah yang sangat penting menuju perdamaian dan persatuan.

Dalam konteks masyarakat multikultural, moderasi beragama memainkan peran penting sebagai jembatan yang menghubungkan kelompok agama yang berbeda. Filsuf, John Locke memandang toleransi harus dijunjung tinggi agar orang-orang dari berbagai agama dapat hidup berdampingan dengan damai. Pendekatan moderasi beragama ini mendorong pemeluk agama untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan saling memahami. Melalui dialog antaragama, dialog antarkelompok, dan kegiatan bersama, ketegangan dan kesalahpahaman yang mungkin muncul dapat dikurangi. Moderasi beragama juga membangun persepsi positif dan memperkuat kepercayaan antara komunitas agama yang berbeda.