Belajar Sikap Moderat dari Film Animasi Upin Ipin

4. Peran Model yang Sederhana dan Merakyat

Nilai-nilai moderasi dalam Upin Ipin disampaikan melalui kehidupan sehari-hari yang sangat merakyat, jauh dari nuansa elitis atau dogmatis.

a. Praktik Ibadah yang Normal: Ibadah (seperti puasa, mengaji) digambarkan sebagai bagian normal dan menyenangkan dari kehidupan, bukan sesuatu yang harus dibanggakan atau disombongkan. Ini mencegah munculnya sikap berlebihan (ekstrem) dalam menjalankan ajaran agama.

b. Opah sebagai Figur Sentral Moderat: Opah adalah figur ideal yang mempraktikkan moderasi. Beliau adalah sumber kasih sayang, kebijaksanaan, dan pemahaman yang luas. Ia mengajarkan agama dengan kasih sayang dan logika sederhana (“Tuhan suruh kita puasa supaya kita tahu bagaimana rasanya orang yang kelaparan”), yang jauh lebih efektif daripada dogma yang kaku.

“Upin Ipin” membuktikan bahwa media hiburan, khususnya animasi, adalah sarana yang luar biasa untuk menanamkan nilai-nilai luhur seperti moderasi beragama. Alih-alih menyajikan ajaran yang berat, ia menawarkan model perilaku nyata: berteman tanpa memandang suku atau agama, merayakan keragaman, dan menyelesaikan masalah dengan damai. Bagi orang tua dan pendidik, film ini adalah alat bantu yang efektif. Dengan berdiskusi bersama anak setelah menonton, kita dapat menguatkan pesan bahwa menjadi warga negara yang baik berarti menjadi penganut agama yang moderat: bangga pada keyakinan sendiri, namun tetap membuka tangan untuk merangkul perbedaan.