Kelima, mengajak para pemimpin, ilmuwan, dan praktisi dari beragam latar belakang budaya, politik dan agama untuk terlibat dalam dialog yang bermakna demi meningkatkan moderasi, toleransi, kesetaraan dan keselamatan. Keenam, berpartisipasi dan berkontribusi bagi terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) dari perspektif agama. Ketujuh, menampilkan praktik-praktik baik toleransi beragama dan berbagi pelajaran mengenai pembangunan kerukunan umat beragama. Kedelapan, membuat rekomendasi mekanisme pembuatan kebijakan dan protokol dalam melakukan mitigasi dan penyelesaian masalah intoleransi, kekerasan dan ekstremisme keagamaan.
Konflik antarmanusia tidak boleh terjadi di zaman ini, sebab mengancam masa depan umat manusia. Sebab jika terus dibiarkan akan berakibat kehancuran total dari peradaban manusia dan global. Para tokoh agama-agama di dunia perlu untuk bersuara lantang agar secara signifikan dapat mengingatkan dunia tentang konsensus penting yang telah dicapai, yaitu Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Langkah-Langkah Konkret untuk Menerapkan Moderasi Beragama Menuju Perdamaian Global
Moderasi beragama selalu berpartisipasi dalam menciptakan dunia yang lebih baik, adil, dan damai. Agama secara historis dan teologis lahir dari kondisi yang dimana manusia hidup dalam dosa. Dalam konteks ini, agama mendorong transformasi sosial dari situasi konflik dan ketidakberdayaan menjadi situasi yang lebih baik, adil, damai, dan penuh dengan kegembiraan.
Peran agama dalam mengatasi konflik dapat dilakukan dengan melakukan dialog antar kelompok agama yang berbeda. Dalam konteks ini, perbedaannya adalah cara Tuhan memberikan pesan-pesanNya kepada manusia. Saling menghargai dan menghormati orang-orang yang beragama berbeda menjadi salah satu langkah dalam membangun dunia yang lebih baik dan juga, merupakan cara agama dalam menemukan pesan Tuhan mengenai bagaimana perdamaian dunia perlu diciptakan.
Dialog antar umat beragama ada banyak macamnya. Ada dialog kehidupan, dialog melakukan pekerjaan sosial, dialog pengalaman keagamaan, dan dialog teologis. Sebagai mahasiswa, kita juga dapat ikut serta dalam menciptakan perdamaian antar umat beragama. Salah satu cara mudah yang dapat kita lakukan adalah dengan melakukan dialog kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan kampus, kita akan menjumpai banyak teman dengan latar belakang agama yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu, kita perlu belajar untuk saling menghormati dan menghargai teman-teman kita yang berbeda agama.