Melawan Ekstremisme: Tantangan dan Solusi untuk Keberagaman Agama dalam Masyarakat Global

Surat Yunus ayat 99 ini juga memiliki kandungan yang sesuai dengan nilai-nilai wasathiyah Islam berdasarkan statuta, meliputi:

  1. Tawassuth (mengambil jalan tengah)
    • Konsep ini sesuai dengan ayat tersebut karena Allah SWT menegaskan bahwa Dia tidak menghendaki untuk memaksa keyakinan yang sama pada semua manusia. Ini menunjukkan bahwa Islam mendorong umatnya untuk mengambil jalan tengah dalam menjalani keyakinan agama, tidak terlalu ekstrem atau terlalu liberal.
  2. I’tidāl (lurus dan tegas)
    • Meskipun Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih keyakinan agama mereka, konsep ini menekankan pentingnya untuk tetap teguh dan lurus dalam keyakinan tersebut. Meskipun bersikap moderat, umat Islam diajak untuk tidak kompromi dalam prinsip-prinsip agama mereka.
  3. Tasāmuh (toleransi)
    • Ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah ingin menguji manusia untuk melihat siapa yang bersedia memaksa keyakinannya kepada orang lain. Ini menegaskan pentingnya toleransi dalam menjalankan keyakinan agama, menghormati perbedaan dan memberikan kebebasan kepada orang lain untuk memilih keyakinan mereka sendiri.
  4. Syurā (musyawarah)
    • Konsep ini mencerminkan nilai-nilai konsultasi dan musyawarah dalam Islam. Dalam konteks ayat ini, musyawarah dapat diinterpretasikan sebagai pentingnya untuk berdialog dan berdiskusi secara terbuka tentang agama, tanpa memaksakan keyakinan kepada orang lain.
  5. Islah (perbaikan/perdamaian)
    • Meskipun berbeda keyakinan, Islam mendorong umatnya untuk berupaya menciptakan perbaikan dan perdamaian dalam masyarakat. Ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah tidak menghendaki pertentangan dan konflik dalam menjalankan keyakinan agama.
  6. Qudwah (keteladanan)
    • Sebagai umat Islam, kita diharapkan untuk menjadi teladan dalam menjalankan keyakinan agama dengan baik dan benar. Ini berarti menunjukkan sikap yang moderat, toleran, dan menghargai kebebasan beragama orang lain.
  7. Muwathanah (cinta tanah air)
    • Walaupun berbeda keyakinan, konsep cinta tanah air dalam Islam mengajarkan umatnya untuk mencintai dan menjaga kedamaian serta keharmonisan dalam masyarakat, tanpa memandang perbedaan agama. Ayat tersebut menggarisbawahi pentingnya menjaga kedamaian dan harmoni dalam beragama di tengah-tengah keragaman.