Pemanfaatan RMB-Three-Con Guna Mengatasi Degradasi Moral di Indonesia

Sampai saat ini, sudah puluhan Rumah Moderasi Beragama ada di PTKIN. Beberapa di antaranya adalah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IAIN Metro, dan IAIN Madura. UIN Salatiga sendiri meresmikan rumah moderasi beragama pada 04/09/20 dengan Center for Wasathiyyah Islam. Khusus di UIN Salatiga Rumah Moderasi Beragama diresmikan oleh Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi dan dihadiri Rektor, Wakil Walikota, Kakanwil Jateng, Ulama, dan Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Salatiga (Kemenag.go.id, 2020).

Tentunya rumah moderasi beragama di UIN Salatiga juga berperan menjadikan Salatiga sebagai kota paling toleran di Indonesia tahun 2021 yang diumukan 25/02/21 dan kota paling toleran 2023 yang diumukan 30/01/23. Ini adalah contoh nyata keunggulan wilayah yang mempunyai PTKIN dan rumah moderasi beragama di kota nya. Dalam hal ini tentu PTKIN lebih unggul dibandingkan PTN umum yang ada di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa PTKIN adalah golongan yang tepat dan akan menjadi agent of change dalam penyebaran moderasi beragama di Indonesia. Apalagi mahasiswa PTKIN adalah kaum berpendidikan yang tidak hanya belajar pengetahuan umum tapi juga pengetahuan agama.

Dari berbagai keunggulan mahasiswa PTKIN dibandingkan golongan masyarakat yang lain, mereka harus memanfaatkan privilage tersebut. Selain  menjadikan Rumah Moderasi Beragama sebagai ruang untuk melakukan diskusi terarah, mereka harus membuat ruang diluar kampus guna memperluas nilai-nilai moderasi beragama. Dengan demikian, mahasiswa PTKIN bisa menjadi pelopor agar semua umat beragama dapat menumbuhkan sikap moderat dikhalayak umum.

Moderasi dan Toleransi

Moderasi berasal dari bahasa latin yaitu moderatio yang artinya ke-sedang-an ataupun tidak lebih dan tidak kurang. Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) moderasi berarti mengurangi ekstrimitas dan mengurangi kekerasan (Sania A, 2021). Dalam bahasa arab moderasi lebih dikenal dengan wasathiyah yang memiliki sudut pandang berupa tawassuth (tengah-tengah), I’tidal (adil), dan tawazun (berimbang) (Fauziah N, 2021). Maka bisa dikatakan orang yang bersikap moderasi adalah orang yang ideal.