Convergen merupakan con kedua dari konsep yang penulis tawarkan. Artinya ilmu harus dari berbagai sumber. Hal ini bertujuan agar pandangan dan keterampilan yang kita miliki semakin luas. Sehingga kita tidak mudah menghakimi orang lain yang berbeda dan kita dapat menyelesaikan banyak masalah sesuai situasi serta kondisinya. Dalam hal ini, Rumah Moderasi beragama dapat menjadi ruang diskusi antar agama, sehingga itu akan memperbanyak sumber dan tidak belajar dari satu sisi saja. Diskusi terarah yang dilakukan dapat melibatkan tokoh masyarakat, aktivis dan lain sebagainya tidak hanya dari mahasiswa saja. Dengan demikian, ini akan membantu menumbuhkan sikap toleransi kepada masyarakat Indonesia. Setiap orang yang berada dalam forum tersebut akan mengimplementasikan nilai-nilai moderasi seperti adil karena setiap orang mempunyai kesempatan yang sama dalam bicara, tawazun karena informasi yang ada dalam forum tersebut berimbang tidak dari satu sisi/satu agama/satu golongan saja dan tasamuh yakni toleransi dengan pendapat yang lain.
Con yang ketiga adalah consentris, maksudnya kita boleh belajar sejauh mungkin tapi harus tetap disesuaikan dengan identitas diri dan konteks yang ada di lingkungan/hidup kita masing-masing. Jangan sampai karena kita belajar hal baru, kita menjadi apatis terhadap lingkungan kita sendiri. Jadi dimanapun kita belajar, kita harus punya pemahaman bahwa ilmu ini nantinya akan direalisasikan utamanya di hidup dan lingkungan kita. Maka dengan adanya forum diskusi terarah di Rumah Moderasi Beragama diharapkan orang yang terlibat membuat forum serupa di lingkungannya. Para pelaku diskusi juga akan menjadi pelopor dengan pemahaman moderasi beragama yang lebih baik dibandingkan orang lain. Hal ini karena ia sudah terbiasa berada di lingkungan dengan orang yang beraneka ragam. Sehingga selain meningkatkan kulitas pendidikan agama Islam, diskusi terarah di Rumah Moderasi Beragama mengajarkan kita untuk perduli pada sekitar dan mengamalkan ilmu utamanya di lingkungan kita. Dengan demikian, tentu juga akan membantu masalah moral yang ada di wilayah dan sekitar kita.
Pada intinya kita harus mengubah minsed bahwa; semua tempat adalah sekolah, semua orang adalah guru dan setiap waktu adalah belajar. Dengan demikian mahasiswa tidak terpaku pada kampus/sekolah sebagai sistem pendidikan. Melalui usaha tersebut akan mewujudkan generasi yang berkualitas dan menerapkan nilai-nilai Islam walau berada di kalangan umum. Maka pemanfaatan Rumah Moderasi Beragama melalui diskusi terarah adalah bukti nyata peran mahasiswa Islam dalam mengatasi degradasi moral di Indonesia.