Fenomena sekolah muhammadiyah ini merupakan salah satu bentuk moderasi beragama yang menggugah kesadaran bangsa mengenai kemajemukan di kehidupan sosial yang dapat membangun kemaslahatan tanpa mengurangi esensi dari ajaran agama tertentu. Moderasi beragama ini dapat menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaan, pemerintah berupaya mengelola penguatan relasi agama dan negara sebagai instrumen yang penting sebagai langkah pembangunan bangsa yang maju dan berdaya saing melalui sekolah yang dibentuk oleh organisasi Masyarakat Muhammadiyah. Banyak orang yang mengartikan Kristen Muhammadiyah secara tekstual saja sehingga dapat merusak arti yang sebenarnya, mereka menganggap ini suatu sinkretisme agama Islam dengan agama Kristen yang melahirkan aliran baru. Dengan demikian, kita perlu memahaminya secara kontekstual, agar tidak timbul kesalahpahaman antar umat beragama.
Daftar Pustaka
- Arifin, Muhammad dkk. FILANTROPI ISLAM DAN KRISTEN: STUDI KOMPARATIF. Jurnal Pendidikan dan Agama Islam Volume 6 No. 1. Januari 2023
- Hidayat, Komarudin. AGAMA UNTUK PERADABAN : Membumikan Etos Agama dalam Kehidupan. Tangerang Selatan : PT Pustaka Alvabet, 2019.
- Latief, Hilman. AGAMA DAN PELAYANAN SOSIAL: INTERPRETASI DAN AKSI FILANTROPI DALAM TRADISI MUSLIM DAN KRISTEN DI INDONESIA. Religi, Vol. IX, No. 2, Juli 2013: 174-189.
- Naim, Ngainun. ISLAM DAN PLURALISME. Yogyakarta : Aura Pustaka, 2014.
- Mu’ti, Abdul dan Haq, Fajar. KRISTEN MUHAMMADIYAH : Mengelola Pluralitas dalam Pendidikan, 2009. Ula, Miftahul. ISLAM DAN PLURALISME AGAMA. Jurnal Pendidikan dan Agama Islam Volume 6 No. 1. Januari 2023